Alex Ferguson Sang Diktator MU


Mosting lagi ah. . .
Bramablogger.blogspot.com Manchester - Sir Alex Ferguson dikenal sebagai pelatih yang keras. Tak peduli status bintang pemainnya, Ferguson tak segan mendepak mereka yang menentangnya. Beberapa menjadi korban.


Penggemar dan pengamat sepak bola, khususnya Liga Primer, bertanya-tanya mengenai akhir perseteruan Wayne Rooney vs Alex Ferguson. Melihat ke belakang, mereka mungkin bisa mendapat gambaran akhir saga ini.

David Beckham
Yang paling populer tentu saja hengkangnya superstar Old Trafford saat itu, David Beckham. Tak ada yang menyangka jika Becks, pemain kesayangan Ferguson, binaan Setan Merah junior dan digadang-gadang sebagai kapten masa depan MU justru hengkang.

Secara individu, Becks seorang pekerja keras, perfeksionis dan selalu berambisi menjadi lebih baik, karakter yang sangat disukai Ferguson. Namun satu hal yang dibenci sang pelatih adalah kehidupan glamornya setelah menikah dengan mantan vokalis Spice Girl Victoria Adams.

Perseteruan keduanya memuncak pada 2003 di ruang ganti, usai MU dikalahkan Arsenal di Piala FA. Ferguson menuding Beckham sebagai salah satu biang kerok terjadinya gol The Gunners.

Tak hanya itu, Fergie menendang sepatu yang tergeletak di ruang ganti dan menghantam pelipis Beckham. Hasilnya, Becks bergabung dengan Real Madrid pada bursa transfer awal musim.

Roy Keane
Gelandang Irlandia ini merupakan pekerja keras di lapangan. Dengan daya jelajah yang luas, kekuatan fisik luar biasa serta karakter tanpa kompromi menjadikan Keane sebagai destroyer andalan Fergie.

Wibawanya juga membuat Fergie menyerahkan ban kapten kepada Keane. Namun akhir 2005 Keane terlibat perang mulut dengan sang bos, dilanjutkan dengan melontarkan komentar pedas melalui MUTV.

Pada rekaman yang tak pernah dipublikasikan itu, Keane mengritik permainan Rio Ferdinand, John OShea, Alan Smith, Kieran Richardson serta Darren Fletcher saat MU tumbang 1-4 di tangan Middlesbrough. Hasilnya, hanya selang dua pekan, Keane sudah mengenakan kostum Celtic.

Jaap Stam
Bek bertubuh tinggi besar ini menjadi palang pintu utama Manchester United saat merebut treble di 1999. Namun di musim 2001/2002, mantan bek Timnas Belanda itu mengeluarkan autobiografi berjudul Head-to-Head.

Di dalamnya, Stam mengumbar kediktatoran Ferguson disertai kritikan terhadap pelatih asal Skotlandia itu. Hasilnya, Stam didepak ke Lazio, namun pada akhirnya Ferguson mengakui keputusan tersebut salah.

Ruud van Nistelrooy
Bomber asal Belanda ini menjadi salah satu pemain favorit fans Setan Merah setelah membukukan 150 gol dalam 219 laga selama lima tahun karirnya di Old Trafford.

Namun masa depannya di MU mendadak suram setelah berseteru denga Cristiano Ronaldo, bocah kesayangan Ferguson yang telah dibina sejak usia 18 tahun. Seperti Stam, perseteruan ini dituangkannya dalam sebuah buku.

Tak lama kemudian, Ferguson mencadangkannya pada final Piala Carling di 2006 melawan Wigan. Sadar semakin jarang diturunkan, Nistelrooy memutuskan hengkang. Hasilnya, Van Nistelrooy bergabung dengan raksasa Spanyol Real Madrid tahun Juli 2006.

Carlos Tevez
Bomber Timnas Argentina ini tak pernah tampil mengecewakan meski lebih sering tampil sebagai pemain pengganti. Sadar selalu dinomorduakan setelah Rooney dan Cristiano Ronaldo, Tevez mulai terang-terangan menuntut tempat di tim utama.
Saya yang memimpin, saya yang menentukan, tegas Fergie saat itu. Hasilnya, hanya dua musim, Tevez pun pindah ke rival sekota MU, Manchester City.

Selain keempat bintang tersebut, Ferguson juga mendepak beberapa pemain yang tak patuh. Diego Forlan salah satunya. Penyerang asal Uruguay itu memang gagal bersinar di Old Trafford, namun penyebab didepaknya Forlan adalah ketidakpatuhan.

Pada suatu laga di 2004, Fergie memerintahkan Forlan mengenakan sepatu dengan pul khusus yang sesuai dengan kondisi lapangan. Karena kurang nyaman, Forlan tanpa sepengetahuan Ferguson tak menurutinya.

Apes, beberapa kali Forlan gagal mencetak gol di babak pertama dan akhirnya mengganti sepatunya di babak kedua. Tindakannya ini diketahui Ferguson dan membuat sang pelatih berang. Di awal musim berikutnya, Forlan sudah berstatus pemain Villareal.

0 komentar:

Posting Komentar

google translate

Blog Statistic

free counters

Labels

Followers

Blog Archive

Entri Terpopuler

About Me

Ponorogo, Jawa Timur, Indonesia
Saya sekolah di SMPN 1 Ponorogo dan saya sekarang kelaz 8 Alamat rumah saya di Jln Anjani No 20 a Pakunden Ponorogo