Alat Pengukur “Kehebatan” Kentut

Sering kali di kampus saat kuliah di ruangan ber AC ada insiden tidak menyenangkan. Khususnya untuk hidung saya. Bagaimana tidak? diruangan yang serba tertutup rapat itu, kadang ada saja yang buang angin alis kentut di dalam kelas. Ada yang kentutnya seperti sniper, diam-diam mematikan. Ada pula karakter kentut Sound system, suara doank tanpa bau. Tak ketinggalan jenis kentut Bob Atom, suara wokeh, bau-pun mematikan.

Jika si pelaku kentut adalah si sniper, maka seisi kelas pasti gempar. “Wah pasti iki si A”. “Ngawur ae, si B iki..” bela si A. Seakan tak ada yang mau mengakui, kasian banget kentut macam ini.

Lain lagi kalo si pelaku kentut memiliki sound system atau Bom Atom. semua mata tertuju padanya. Seolah tanpa dikomando seisi kelas pasti melihat kearahnya sambil mengepalkan tangan. “Jiangkriek!! mayak Koen!!”


fart quality detector

Nah, alat ini tidak jauh dari urusan kentut mengentut. Fungsinya? tentu saja mendeteksi “kualitas” kentut anda. Alat Bikinan dua Mahasiswa Cornell University ini menggunakan Hydrogen Sulfida, Thermometer, dan Microphone untuk mengukur si kentut.

Hydrogen Sulfida digunakan untuk mengukur seberapa bau dan “beracun”-kah kentut anda. Thermometer jelas untuk suhu gas buang anda, dan Microphone untuk mengukur suara “knalpot” anda.

Hasil dari ketiga tersbut akan dikombinasikan dan hasilnya akan di keluarkan dalam range 1-9. Seperti nilai Rapor, 9 adalah nilai terbaik. ter-bau, ter-keras suaranya, dan ter-hangat.

Jika anda ingin menggunakan alat ini, cukup pasang di sebuah “ruangan kentut” dan kentut saja di depan sensornya. Untuk anda yang aktif di karang taruna, mungkin bulan agustus tahun depan anda sudah memiliki ide baru untuk lomba 17-an setelah membaca tulisan ini. Ya, lomba KENTUT..

0 komentar:

Posting Komentar

google translate

Blog Statistic

free counters

Labels

Followers

Blog Archive

Entri Terpopuler

About Me

Ponorogo, Jawa Timur, Indonesia
Saya sekolah di SMPN 1 Ponorogo dan saya sekarang kelaz 8 Alamat rumah saya di Jln Anjani No 20 a Pakunden Ponorogo